Pariwisata Turki sedang menghadapi tantangan besar, karena kalah bersaing dengan Yunani. Turki dikenal sebagai tujuan liburan yang terjangkau bagi wisatawan global, tetapi kini harga-harga mulai melonjak. Liburan ke Turki pun tidak lagi terlalu murah. Akibatnya, hotel-hotel di Turki menjadi sepi, begitu juga dengan kafe dan restoran di destinasi wisata.
Menurut The Mirror, seorang ahli perjalanan telah memprediksi kondisi ini. Hamit Kuk, Penasihat Utama Asosiasi Agen Perjalanan Turki, mengatakan bahwa wisatawan yang lebih memperhitungkan budget akan kesulitan dengan lonjakan harga. Mereka mungkin akan mencari alternatif pariwisata yang lebih hemat di negara lain. Pariwisata Turki diprediksi akan menghadapi kesulitan di masa depan jika tidak dapat memulihkan reputasinya sebagai destinasi liburan yang terjangkau.
Selain turis asing, wisatawan domestik juga mulai menghindari liburan di dalam negeri karena harga yang semakin tinggi. Di sisi lain, Yunani memberikan visa bagi wisatawan Turki mulai 1 April 2024. Warga Turki dapat mengunjungi 10 pulau Yunani selama tujuh hari dengan visa kilat. Strategi ini membuat warga Turki berbondong-bondong berlibur ke Yunani, meninggalkan hotel-hotel di Turki yang hanya terisi setengahnya, bahkan saat musim liburan.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah TURSAB, Mustafa Demir, menyatakan bahwa para pengusaha perhotelan harus memberikan diskon agar kamar-kamar tidak kosong, sehingga mereka masih dapat membayar staf mereka. Beberapa perusahaan pariwisata besar seperti easyJet dan TUI menawarkan diskon langsung di situs web mereka untuk menarik wisatawan yang ingin bepergian ke Turki.
Sarah Donaldson, Analis Perjalanan Senior di Fast Cover Travel Insurance, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap hiperinflasi yang membuat pariwisata Turki semakin merosot. Namun, ia masih yakin bahwa Turki dapat berjuang untuk mengembalikan wisatawan yang pergi ke destinasi lain. Dengan penurunan inflasi yang dilaporkan oleh pemerintah Turki, wisatawan berpotensi mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
Meskipun ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah wisatawan ke Turki, seperti acara olahraga besar di Eropa, Turki masih memiliki potensi untuk menarik kembali wisatawan dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan upaya dari pemerintah dan pengusaha pariwisata, diharapkan pariwisata Turki dapat pulih dan kembali bersaing dengan destinasi lainnya.