Sebuah kejadian mengejutkan menimpa kloter 15 calon jemaah haji (CJH) yang hendak berangkat menuju Tanah Suci pada Jumat (24/5/2024). Dengan total 450 jemaah dan 9 petugas haji, kloter ini terdiri dari berbagai wilayah, termasuk Kota Makassar, Kabupaten Bantaeng, dan Provinsi Maluku Utara.
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Ikbal Ismail, mengungkapkan bahwa pemberangkatan kloter ini mengalami keterlambatan hingga mencapai 6 jam. Pesawat Garuda Boeing 747-400 ER yang seharusnya berangkat dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 01.00 Wita, tiba terlambat dari Madinah, Arab Saudi, sekitar 1 jam 20 menit.
Namun, masalah muncul ketika proses boarding telah dimulai. Pilot memberitahu penumpang bahwa ada masalah dengan sistem pendinginan pesawat yang disebabkan oleh AC yang tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, proses boarding dihentikan dan jemaah diminta turun dari pesawat untuk dilakukan perbaikan dan penggantian alat AC yang rusak.
Proses perbaikan dan penggantian alat AC memakan waktu sekitar 3 jam, sehingga proses boarding baru dapat dilanjutkan pada pukul 05.10 Wita. Meskipun mengalami keterlambatan yang cukup signifikan, setelah masalah tersebut berhasil diatasi, kloter 15 akhirnya melanjutkan perjalanan mereka ke Tanah Suci.
Dalam upaya untuk mengatasi dampak dari keterlambatan ini, Ikbal Ismail bersama pejabat terkait dari Maluku Utara melakukan pendekatan persuasif kepada sekitar 40 jemaah agar tetap melanjutkan perjalanan mereka ke Tanah Suci.
Insiden ini menyoroti pentingnya kesiapan dan penanganan masalah secara cepat dan tepat untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan para jemaah haji selama perjalanan mereka menuju Tanah Suci. Pihak terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.