Manusia digital saat ini hidup dalam era di mana interaksi dengan audiens bisa terjadi secara langsung dan real time. Sistem otonom telah membantu merampingkan proses logistik yang kompleks, sementara alat bahasa berbasis AI telah memecahkan hambatan komunikasi dengan cepat. Dan hal ini bukanlah sekadar fiksi ilmiah, melainkan kenyataan di kancah startup Tokyo.
Didukung oleh kekuatan AI, serta akademisi dan industri kelas dunia, Tokyo telah menjadi pusat inovasi global. Dengan lebih dari 370 startup berbasis AI serta komunitas pengembang NVIDIA yang beranggotakan 250.000 orang, ekosistem startup AI Jepang terus berkembang dengan cepat. Acara NVIDIA AI Summit Jepang baru-baru ini menyoroti pencapaian-pencapaian ini, menangkap momentum inovasi yang tak kenal lelah di kawasan ini.
Pendiri dan CEO NVIDIA, Jensen Huang, serta Chairman dan CEO SoftBank Group, Masayoshi Son, membuka konferensi tersebut dengan membahas peran transformatif AI, serta menggali lebih dalam tentang ekosistem AI yang berkembang di Jepang dan dorongannya menuju AI yang berdaulat. Sesi-sesi diikuti oleh para pemimpin dari METI, Universitas Tokyo, dan pemain kunci lainnya, menunjukkan bahwa keberhasilan mereka bukanlah hasil kebetulan semata.
Dengan dukungan dari pembangkit tenaga akademis Tokyo, raksasa teknologi global, serta populasi yang paham teknologi sebanyak 14 juta orang, Tokyo telah menjadi landasan pusat AI global yang membentang dari keramaian startup di Shibuya hingga sarang pengembangan teknologi di Chiyoda dan sekitarnya.
Budaya kreatif Jepang telah memainkan peran penting dalam menginspirasi inovasi di berbagai bidang. Karya-karya ikonik dari anime hingga manga telah tidak hanya mendefinisikan ulang hiburan di Jepang, tetapi juga telah merambah ke dalam budaya global, menginspirasi penggemar dari berbagai belahan dunia.
Sekarang, budaya pop visual Jepang yang dinamis telah beralih ke dunia AI, menemukan cara baru untuk terhubung dengan audiens dan memberikan kejutan. Contohnya adalah selebriti digital startup AiHUB, Sali. Sali bukanlah sekadar karakter dalam arti tradisional, melainkan makhluk digital yang responsif dan hidup. Di tangan AI, Sali menjadi karakter yang mampu berinteraksi dengan audiens secara mendalam, mengubah cara orang berinteraksi dengan media.
Di acara AI Summit Jepang, AiHUB mengumumkan bahwa mereka akan menggunakan NVIDIA Avatar Cloud Engine (ACE) untuk meningkatkan ekspresi Sali. ACE tidak hanya membuat Sali lebih hidup, tetapi juga menempatkannya di liga karakter yang melampaui batas layar dan halaman. Integrasi ini tidak hanya mengurangi biaya pengembangan, tetapi juga meningkatkan kualitas ekspresi avatar, seperti yang diungkapkan oleh AiHUB.
Dalam perlombaan teknologi global, kesuksesan tidak selalu bergantung pada pahlawan yang diharapkan. Kit pengembangan perangkat lunak (SDK) telah menjadi elemen kunci dalam mendorong inovasi di ekosistem AI Jepang. Perusahaan-perusahaan seperti Kotoba Technologies dan APTO telah membuktikan bahwa SDK dapat mengubah permainan dalam pengembangan teknologi AI.
Kekuatan sinergi lintas sektor telah membantu mendorong roda gigi ekosistem AI Jepang. Infrastruktur bertenaga NVIDIA telah memungkinkan startup untuk saling berkolaborasi dan membangun terobosan bersama. Solusi seperti ugo dan Asilla telah membantu mengatasi kebutuhan keamanan serta kekurangan tenaga kerja yang semakin meningkat di Jepang.
Dengan teknologi yang semakin maju, AI telah menjadi pendorong utama inovasi di Jepang. Melalui kolaborasi lintas sektor, Tokyo terus menjadi pusat inovasi global yang menawarkan solusi-solusi canggih untuk tantangan-tantangan masa depan.