Publik dihebohkan dengan kabar tentang serangan ransomware yang diduga menimpa Bank Rakyat Indonesia (BRI). Namun, setelah tenggat waktu yang ditentukan oleh peretas berlalu, ternyata kabar tersebut hoaks alias tidak benar. Bersamaan dengan viralnya utas tersebut, isu ransomware BRI semakin meluas karena sorotan dari pengamat IT Alfons Tanujaya dan Mr Bert.
Setelah terbukti bahwa kabar tersebut hoaks, dua akun Instagram milik kedua pengamat IT tersebut langsung digeruduk oleh netizen. Akun @realmrbert sempat viral karena ia mengklaim bahwa serangan ransomware telah terjadi di BRI sejak beberapa bulan yang lalu. Bahkan, ia membagikan video saat dirinya dan timnya berkunjung ke Bank Indonesia untuk memberitahu mengenai serangan yang diduga dilakukan oleh pihak ketiga terhadap beberapa bank, termasuk BRI dan Mandiri. Video tersebut kemudian viral di media sosial.
Postingan tersebut mendapat simpati dari publik karena Mr Bert terlihat sangat emosional saat memberitahukan dugaan serangan ransomware di BRI. Namun, setelah diketahui bahwa kabar tersebut hoaks, Mr Bert pun akhirnya menghapus postingan tersebut.
Kisah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial. Terkadang, informasi yang viral belum tentu benar dan dapat menimbulkan kepanikan di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan informasi yang belum pasti kebenarannya.
Dengan adanya insiden ini, semoga kita semua dapat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang belum terbukti kebenarannya. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan media sosial yang sehat dan cerdas.