Honda sebagai salah satu produsen mobil terkemuka di dunia, baru-baru ini mengumumkan fokusnya pada pengembangan kendaraan listrik sejalan dengan peta jalan yang telah dikomunikasikan kepada publik. Keputusan ini membuat mereka mengorbankan salah satu produk terlarisnya, yakni sepeda motor Super Cub 50. Super Cub 50, motor legendaris yang telah menjadi andalan jajaran Honda selama bertahun-tahun, akan dihentikan produksinya tahun depan. Langkah ini mengejutkan banyak orang, mengingat popularitas dan status ikonik Super Cub 50.
Keputusan untuk menghentikan produksi Super Cub 50 terutama disebabkan oleh tindakan keras pemerintah terhadap sepeda motor dengan kapasitas mesin 50 cc atau lebih rendah. Sepeda motor yang lebih kecil ini menjadi sasaran karena konverter katalitiknya yang kurang ideal, sehingga berkontribusi terhadap emisi yang lebih tinggi. Selain itu, maraknya pasar sepeda motor listrik kecil juga berdampak pada penurunan penjualan Super Cub 50. Dengan hanya terjual 92.824 unit tahun lalu, sepeda yang pernah populer ini masih jauh dari penjualan puncaknya sebesar 78 juta unit pada tahun 1982.
Meskipun penghentian Super Cub 50 mungkin dipandang sebagai kerugian bagi Honda, hal ini juga menandai langkah signifikan menuju komitmen mereka terhadap pengembangan kendaraan listrik. Dengan berfokus pada kendaraan listrik, Honda bertujuan untuk mengurangi emisi karbon dan berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan. Pergeseran ini sejalan dengan tren global menuju elektrifikasi di industri otomotif, dimana banyak negara menetapkan target ambisius untuk menghentikan penggunaan mesin pembakaran internal secara bertahap.
Keputusan Honda untuk memprioritaskan pengembangan kendaraan listrik patut dipuji dan sejalan dengan tujuan lingkungan saat ini. Kendaraan listrik menawarkan moda transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menurunkan emisi karbon. Dengan berinvestasi pada teknologi kendaraan listrik, Honda memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam peralihan menuju industri otomotif yang lebih ramah lingkungan.
Namun penghentian Super Cub 50 juga menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap konsumen yang lebih memilih sepeda motor tradisional bertenaga bensin. Super Cub 50 memiliki warisan jangka panjang dan basis pelanggan setia, banyak di antaranya mungkin kecewa dengan penghentiannya. Selain itu, peralihan ke kendaraan listrik dapat mengakibatkan hilangnya pekerjaan di sektor otomotif tradisional, seiring dengan menurunnya permintaan kendaraan bermesin pembakaran internal.
Fokus Honda pada pengembangan kendaraan listrik kemungkinan besar akan membawa perubahan signifikan pada industri otomotif. Seiring dengan semakin banyaknya negara yang menerapkan peraturan emisi yang lebih ketat dan konsumen semakin sadar akan dampak lingkungannya, kendaraan listrik diharapkan menjadi sebuah hal yang lumrah dan bukan pengecualian. Keputusan Honda untuk menghentikan Super Cub 50 merupakan langkah berani yang mencerminkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan inovasi. Meskipun ini mungkin merupakan perpisahan yang pahit bagi sepeda motor tercinta, hal ini menandakan era baru elektrifikasi bagi Honda dan industri otomotif secara keseluruhan.