Megalodon, hiu purba yang legendaris, punah karena kebiasaan makannya yang spesifik dan struktur gigi yang unik. Hiu raksasa ini hidup antara 4-23 juta tahun yang lalu dan dikenal sebagai predator laut terbesar dalam sejarah. Namun, sayangnya, keberadaannya di muka bumi hanya berlangsung untuk waktu yang singkat.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, evolusi hiu selama 83 juta tahun terakhir dipengaruhi oleh preferensi pola makan dan perubahan iklim. Megalodon diyakini berspesialisasi dalam memangsa paus, terutama paus sperma raksasa Leviathan Melvillei. Namun, saat iklim menjadi lebih dingin selama periode Miosen dan Pliosen, sumber makanan yang biasa bagi spesies ini menjadi langka.
Penelitian juga menunjukkan bahwa Lamniformes modern cenderung memakan kelompok makanan tertentu, sehingga rendahnya keragaman spesies dalam kelompok ini kemungkinan disebabkan oleh kepunahan berulang. Sementara hiu lain seperti hiu perontok, mako, dan hiu putih besar dewasa memiliki kebiasaan makan yang lebih umum, membuat mereka lebih mudah beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Meskipun demikian, alasan pasti mengapa megalodon punah tetap menjadi misteri hingga saat ini. Apakah karena kekurangan pasokan makanan akibat migrasi mangsa ke daerah yang terlalu dingin atau karena faktor lain yang belum diketahui, kita tidak akan pernah tahu dengan pasti.
Megalodon, sang monster laut purba, meninggalkan cerita yang menyedihkan tentang kepunahannya yang tragis. Namun, warisan dan ketenarannya tetap hidup dalam dunia ilmu pengetahuan dan imajinasi kita. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti, kita akan menemukan petunjuk baru yang dapat mengungkap misteri di balik hilangnya hiu raksasa ini dari bumi kita.