Setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, bendungan Leuwikeris di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya terus menjadi pusat perhatian masyarakat yang penasaran dengan proyek senilai Rp 3,5 triliun ini. Setiap akhir pekan, banyak orang datang ke Bendungan Leuwikeris untuk menikmati keindahan alamnya. Namun sayangnya, banyak yang kecewa karena ternyata area bendungan tidak bisa diakses oleh umum. Masyarakat pun akhirnya memilih untuk menikmati panorama Bendungan Leuwikeris dari spot-spot di luar area bendungan, seperti di wilayah Tasikmalaya atau Ciamis.
“Saya pikir bisa masuk ke dalam bendungan dan menikmati pemandangannya, ternyata tidak boleh. Untungnya ada spot dari kebun masyarakat, jadi kita masih bisa melihatnya meski dari kejauhan,” ujar Zaydan (25), warga Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, pada hari Selasa.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Elroy Koyari, menjelaskan bahwa Bendungan Leuwikeris merupakan objek vital nasional sehingga tidak semua orang bisa masuk ke dalam kawasan bendungan tersebut. Meskipun terdapat potensi pariwisata yang bisa dimanfaatkan, namun area khusus untuk pariwisata belum dibuka hingga saat ini.
“Sebenarnya boleh, tapi ada tempat yang diizinkan dan yang tidak. Karena ini merupakan objek vital negara,” jelas Elroy. Ia menambahkan bahwa area tepi bendungan merupakan salah satu spot yang tidak boleh dimasuki oleh masyarakat umum karena alasan keamanan.
Elroy juga mengungkapkan bahwa area sekitar menara pandang atau kawasan tinggi di dekat bendungan dianggap aman untuk dikunjungi. BBWS akan menyiapkan fasilitas di area menara pandang tersebut untuk memfasilitasi para pengunjung.
Untuk pengelolaan potensi pariwisata, Elroy menyatakan bahwa kerjasama dengan pemerintah daerah setempat akan dilakukan. Pemda akan menyiapkan konsep sedangkan BBWS akan menyiapkan fasilitasnya.
Meskipun telah ada spot-spot yang dibuka untuk menikmati pemandangan Bendungan Leuwikeris, Elroy mengimbau agar keamanan dan keselamatan tetap diutamakan. Terkait rencana penggunaan bendungan Leuwikeris untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), Elroy menyebut bahwa proses penggenangan masih berlangsung dan diharapkan dapat selesai pada 21 Oktober 2024.
Pembangunan PLTA akan dilakukan oleh PT Brantas Energi, sebuah BUMN yang bergerak di bidang energi. Kapasitas energi listrik yang dihasilkan dari PLTA Leuwikeris diproyeksikan mencapai 20 megawatt.
Dengan demikian, meskipun area bendungan tidak bisa diakses oleh umum, masyarakat tetap dapat menikmati keindahan Bendungan Leuwikeris dari spot-spot di sekitarnya. Semua ini dilakukan dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan bagi semua pengunjung.