Pengacara Sean “Diddy” Combs telah menuduh pemerintah bersekongkol dengan media untuk merusak proses hukum yang adil bagi kliennya. Hal ini membuat tim hukum rapper tersebut mengajukan sidang pembuktian pada Rabu (9/10) waktu AS. Berdasarkan memorandum pengajuan, seperti yang dilaporkan oleh Variety, penasihat hukum P Diddy mengklaim ada banyak upaya dalam “skema pemerintah” untuk menghalangi haknya atas peradilan yang adil. Salah satu tuduhan kongkalikong terhadap pemerintah dan media adalah bocornya rekaman CCTV kekerasan P Diddy terhadap mantan pacarnya, Cassie Ventura, pada tahun 2016 yang baru-baru ini tersebar.
Pengacara P Diddy meyakini bahwa Cassie Ventura dan pihak ketiga bukanlah orang yang membocorkan rekaman tersebut. Mereka yakin bahwa Ventura akan memberikan penjelasan lebih lanjut dalam gugatan penyerangan seksual, dan pihak ketiga kemungkinan besar menjual rekaman tersebut demi keuntungan finansial. Oleh karena itu, mereka menuduh pemerintah sebagai pelaku yang paling mungkin membocorkan dan menyebarkan rekaman tersebut, dengan tujuan mengalihkan perhatian dari isu Donald Trump.
Pihak pendiri Bad Boy Records juga menilai bahwa agen federal seharusnya mengetahui sebelumnya tentang jadwal persidangan tutup mulut Donald Trump, karena konglomerat tersebut akan menghadiri wisuda anaknya pada 17 Mei. Mereka menyoroti bahwa CNN merilis pemberitaan dan rekaman CCTV kekerasan P Diddy terhadap Cassie Ventura pada tanggal yang sama dengan kejadian tersebut. Menurut pengacara Diddy, hal ini dilakukan pada waktu yang tepat karena saat itu berita sedang sepi.
Setelah CNN merilis video tersebut, penasihat hukum menuduh bahwa pemerintah tidak mengambil tindakan lebih lanjut, dan meminta sidang pembuktian untuk menentukan apakah agen pemerintah yang memberikan rekaman tersebut kepada media. Tudingan lainnya terkait penggeledahan di dua rumah Diddy, Los Angeles dan Florida, pada Maret 2024 yang dilakukan oleh aparat DHS siang hari. Mereka menduga bahwa pemerintah sengaja melakukan penggeledahan tersebut agar mendapatkan liputan media maksimal.
Pihak hukum menegaskan bahwa media sudah hadir sebelum rekaman TKP dipasang di rumah Diddy di Los Angeles, menunjukkan bahwa DHS mungkin memberitahu media sebelumnya. Mereka juga menyatakan bahwa pemerintah menggunakan kekerasan berlebihan terhadap anak-anak P Diddy selama penggerebekan, dan membawa mereka ke area yang terlihat di properti tersebut agar dapat disaksikan oleh media.
Oleh karena itu, mereka meminta langkah hukum yang tepat, termasuk potensi diskualifikasi saksi atau penolakan semua tuduhan dalam dakwaan, dapat dipertimbangkan. Semua ini dilakukan dengan harapan agar kliennya dapat mendapatkan perlakuan hukum yang adil dan tidak dipengaruhi oleh kolusi antara pemerintah dan media.